Mantrijeron merupakan sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta. Nama 'Mantrijeron' diambil dari "Mantrijero", yakni salah satu bregada atau kompi prajurit di Kraton Yogyakarta. Mantrijero sebagai suatu nama mengandung arti harafiah “menteri di dalam lingkungan istana”. Kampung Mantrijeron berlokasi di sebelah timur Kampung Mangkuyudan dan berada di sebelah utara Kampung Jagakariyan.

Dikutip dari salah satu website museum di Yogyakarta ullensentalu.com kampung Mantrijeron sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana IV (1814-1823). Sebelumnya, para prajurit Mantrijero menempati bagian dalam kompleks perbentengan Kraton Kasultanan Yogyakarta. Pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana IV berlangsung pemindahan lokasi pemukiman para prajurit keraton dari benteng keraton (Njeron Beteng) ke luar benteng (Njaban Beteng). Menurut catatan sejarah pihak Kraton Kasultanan Yogyakarta, Mantrijero bisa digolongkan satuan elite, karena dua perajurit mantrijero bersenjata kelewang pernah didapuk sebagai pengawal terdekat bagi Sultan dan Permaisuri pada saat momen penobatan Sultan.

Kemantren mantrijeron terbagi menjadi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Gedongkiwo, Kelurahan Suryodiningratan dan Kelurahan Mantrijeron. Secara keseluruhan di Kemantren Mantrijeron terdapat 12 Kampung yaitu dari Kelurahan Gedongkiwo terdapat Kampung Suryowijayan,Kampung Gedongkiwo,Kampung Dukuh, sedangkan Kelurahan Surtodinigratan terdapat Kampung Pugeran,Kampung Kumendaman,Kampung Suryodiningratan,Kampung Minggiran, dan Kelurahan Mantrijeron terdapat Kampung Ngadinegaran,Kampung Danunegaran,Kampung Mangkuyudan, Kampung Mantrijeron,Kampung Jagakaryan. Dari keseluruhan Kampung tersebut terdapat beberapa kampung yang merupakan perkampungan abdi dalem yang bertugas dalam tata kelola (manajemen) pemerintahan Kraton Yogyakarta, diantaranya:

Kampung Gedongkiwo

Gedongkiwo merupakan perkampungan tempat tinggal abdi dalem Nayaka Gedongkiwo. Nayaka Gedongkiwo merupakan jabatan setingkat menteri koordinator pada masa sekarang dengan tugas mengkoordinir beberapa kelompok  pekerjaan abdi dalem, seperti  urusan srati (perawat atau pawang gajah), pelatih kuda tunggangan, penatah juru sungging,gendhing,niyaga,dhalang,pesindhen,penjaga pesanggrahan,kenek dan kusir kereta. Kanayakan (kementrian) tersebut dahulu dipimpin oleh Bupati Nayaka Tumenggung Puspanegara dan Tumenggung Mangunagara.

Kampung Minggiran

Minggiran merupakan perkampungan tempat tinggal abdi dalem yang bertugas di keputren kraton. Berdasarkan survei di lapangan pada saat ini tidak ditemukan lagi tempat tinggal atau bekas tempat tinggal abdi dalem keputren.

Kampung Jagakaryan

Nama Kampung Jagakaryan berkaitan dengan keberadaan perkampungan abdi dalem Prajurit Jogokarya Kasultanan Yogyakarta.

Kampung Mantrijeron

Kampung Mantrijeron merupakan tempat tinggal abdi dalem Prajurit Mantrijero. Abdi dalem Prajurit Mantrijero atau yang dulu dikenal  dengan sebutan Mantri Lebet merupakan abdi dalem Prajurit Kasultanan Yogyakarta.

Selain sejarah perkampungan di Kemantren Mantrijeron terdapat pula beberapa  bangunan cagar budaya seperti:

  1. nDalem Suryowijayan
  2. nDalem Condronegaran
  3. Pendopo Cokrosenan
  4. Eks Stasiun KA Dongkelan
  5. Masjid Ja’mi Tawangsari.

 

Daftar Pustaka :

Kelik, Yosef. Mantrijeron dan Mantrijero. 11 Februari 2022. http://ullensentalu.com/kajian/mantrijeron-dan-mantrijero (diakses Mei 25, 2022).

Priyono, Umar, Lakshmi Pratiwi, Daud Aris Tanudirjo, Yuwono Sri Suwito, Suyata, dan Ilmi Albiladiyah. Buku Profil Yogyakarta "City of Philosophy". Yogyakarta: Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis, 2015.

Yogyakarta, Dinas Pariwisata Kota. Kampung Wisata Niti Gedongkiwo. 11 Mei 2018. https://pariwisata.jogjakota.go.id/detail/index/83 (diakses Mei 25, 2022).