1. BATAS WILAYAH

Kemantren Mantrijeron merupakan salah satu Kemantren/Kecamatan dari 14 Kemantren/Kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta. Kemantren Mantrijeron terletak di Selatan Kota Yogyakarta, dengan batas wilayah sebagai berikut :

                        Utara    :  Kemantren Kraton, Kemantren Ngampilan

                        Selatan :  Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul

                        Timur   :  Kemantren Mergangsan

                        Barat    :  Kemantren Wirobrajan, Kapanewon Kasihan

Kemantren Mantrijeron terbentang antara :  7.49o14,85” LS dan 110.21o40,95” BT, dengan ketinggian 113 meter di atas permukaan laut.

  1. KEADAAN ALAM

Secara garis besar Kemantren Mantrijeron merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 1 (satu) sungai yang berada di Kemantren Mantrijeron, yaitu Sungai Winongo yang berada di timur wilayah Kemantren Mantrijeron.

  1. LUAS WILAYAH

Kemantren Mantrijeron memiliki luas 2,61 km2 dengan area persawahan seluas 1,00 ha. Kemantren Mantrijeron terbagi menjadi tiga Kelurahan, yaitu : Kelurahan Gedongkiwo, Kelurahan Suryodiningratan, dan Kelurahan Mantrijeron. Secara keseluruhan Kemantren Mantrijeron terdiri dari 12 Kampung, 55 RW dan 231 RT. Penduduk Kemantren Mantrijeron berdasarkan registrasi penduduk hingga bulan Oktober 2022 sejumlah 35.339 jiwa dengan sex rasio 94,29.

  1. TIPE TANAH

Kondisi tanah Kemantren Mantrijreon seperti kondisi tanah di Kota Yogyakarta secara umum, yaitu cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan.  Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)

  1. IKLIM

Sebagaimana daerah di Indonesia Kemantren Mantrijeron juga beriklim tropis dengan memperoleh pengaruh angin muson yang berganti arah setiap setengah tahun sekali. Pengaruh angin muson ini akan menyebabkan timbulnya musim hujan dan musim kemarau. Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%.  Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220°  bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam.

  1. DEMOGRAFI

Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir tahun 1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 15.197/km².  Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun.