Ruwahan Apeman “Gempita Wisata Winongo” Gedongkiwo
Budaya apeman di Yogyakarta sudah menjadi bagian budaya dan tradisi masyarakat untuk menyambut bulan Ruwah (sebutan bulan Sya’ban dalam kalender Jawa). Acara Ruwahan di Gedongkiwo dikemas dengan judul “Gempita Wisata Winongo” masyarakat Gedongkiwo berharap budaya apeman tetap terjada dan dapat menarik wisatawan. Acara yang diselenggarakan pada Minggu (21/4) selain sebagai ungkapan rasa Hangleluri Budaya Jawa, juga mengungkapkan rasa gotong royong/ kebersamaan sebagai perwujudan Pengamalan Pancasila secara nyata. Kegiatan yang dikolaborasikan dengan Gebyar Lansia, Gelar UMKM disepanjang jalan Condro, Lomba Apeman, Pelatihan KSB berlangsung cukup meriah. Puncak acara kegiatan Gempita Wisata Winongo adalah Kirap Apem yang dibuka oleh Subarjilan, SIP, M.Si selaku Camat Mantrijeron didampingi Enny Sutaryati, SH, MM Lurah Gedongkiwo. Gunungan Apem yang telah dikirap kemudian dilarung/ dibawa ke aliran sungai Winongo dengan menggunakan Perahu Bambu “Gethek” oleh Pemangku Adat di Gedongkiwo sebagai wujud Masyarakat juga peduli pada Sungai dan melaksanakan Program Pemerintah Prokasih (Program Kali Bersih).