Sosialisasi Menu B2SA dari Dinas Pertanian dan Pangan
MANTRIJERON (17/06/2022)- Dinas Pertanian dan Pangan menyelenggarakan Sosialisasi Menu B2SA (Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) pada hari Jumat 17 Juni 2022 yang bertempat di Pendopo Asmorodono Kemantren Mantrijeron. Sosialisasi berlangsung dari pukul 09:00 sampai dengan pukul 11:30 WIB. Dalam sosialisasi tersebut dihadiri oleh Mantri Pamong Praja Kemantren Mantrijeron, staff kemantren, staff kelurahan, tenaga kesehatan dari Puskesmas Mantrijeron serta ibu-ibu yang mempunyai anak yang masih berumur dibawah 2 (dua) tahun.
Sosialisasi dimulai dengan sambutan dari Mantri Pamong Praja Kemantren Mantrijeron, Affrio Sunarno, S.Sos, dan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dinas Kesehatan yakni Ririn Wahyuningsih, Amd.Gz, dan Psikolog dari Sentra Laktasi Fitri Andyaswari,S.Psi.,M.Psi. Dalam pemaparanya dijelaskan bahwa pola makan B2SA merupakan pola makan yang menggunakan susunan makanan untuk sekali makan atau untuk sehari yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan jumlah yang memenuhi kaidah gizi seimbang. Kandungan gizi seimbang yang dimaksud ialah pangan yang mengandung komponen-komponen yang cukup secara kuantitas dan kualitas dan mengandung berbagai zat yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
Dalam pemaparannya, Ririn Wahyuningsih, Amd.Gz, memyampaikan bahwa " Orang tua perlu memperhatikan asupan gizi anak, terlebih pada saat 1000 Hari Pertama Kelahiran yang dimulai sejak dalam kandungan. 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) merupakan periode emas yg harus dioptimalkan untuk tumbuh kembang anak karena merupakan pondasi penting untuk periode-periode kehidupan selanjutnya. Optimalisasi tumbuh kembang anak penting untuk mencegah anak terkena masalah2 kesehatan, salah satunya stunting".
Sebelum adanya konsep B2SA muncul, masyarakat telah mengenal konsep “Empat Sehat Lima Sempurna” yang berisikan lima kelompok makanan yaitu (1) Makanan Pokok, (2) Lauk Pauk, (3) Sayur-sayuran, (4) Buah-buahan, dan (5) Susu. Hal tersebut jika diterapkan dari 1000 (seribu) Hari Pertama Kehidupan (HPK) akan dapat mencegah terjadinya stunting pada anak. Hari Pertama Kehidupan (HPK) dimulai dari dalam kandungan atau semenjak masa kehamilan. Dalam sosialisasi tersebut juga dijelaskan mengenai bagaimana membuat MPASI (Makanan Pendamping Asi) dan komposisi beserta tekstur makanan yang tepat sesuai umur bayi.
Adanya sosialisasi B2SA ini harapannya akan mengurangi dan mencegah terjadinya stunting pada anak. Dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan bersih dari cemaran zat-zat yang berbahaya anak akan tumbuh sehat dan bebas dari bahaya stunting.