KEMANTREN MANTRIJERON MENGADAKAN SARASEHAN PENYIAPAN YOGYAKARTA MENUJU WARISAN DUNIA

MANTRIJERON (23/03/2022) - Kemantren Mantrijeron bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Provinsi D.I.Yogyakarta mengadakan Sarasehan Penyiapan Yogyakarta Menuju Warisan Dunia di Pendopo Asmorodhono Kemantren Mantrijeron. Pemateri kegiatan sarasehan adalah, Mantri Pamong Praja Mantrijeron, Affrio Sunarno, S.Sos, Kepala Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis, Dwi Agung Hernanto, S.S., M.M, dan Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Setyarini Hestu Lestari, SKM, M.Kes. Kegiatan dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kemantren (Forkompimtren), perwakilan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, serta tokoh masyarakat di Wilayah Kemantren Mantrijeron. Sumbu Filosofi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konsep Kosmologi Jawa yang melihat kehidupan sebagai wujud dari hubungan sinergi harmonis antara dua sumber kekuatan yang diwakili oleh Gunung Merapi dan Laut Selatan. Sumbu filosofi yang menghubungkan Panggung Krapyak dan Kraton melewati Jalan D.I. Panjaitan yang berada di Wilayah Kemantren Mantrijeron .

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait sumbu filosofi yang melewati Wilayah Kemantren Mantrijeron kepada forkompimtren serta tokoh masyarakat untuk menjadi pengetahuan awal yang berkaitan dengan sumbu filosofi. Dalam kegiatan ini Mantri Pamong Praja Mantrijeron, Affrio Sunarno, S.Sos, dalam paparannya menjelaskan, bahwa "Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan Kawasan Sumbu Filosofi (KSF) yang melewati Jalan D.I. Panjaitan yang berada di Wilayah Kemantren Mantrijeron." Dalam kesempatan lain, Mantri Pamong Praja Mantrijeron, Affrio Sunarno, S.Sos, menyampaikan "Koridor sumbu filosofis menuntut adanya syarat-syarat tertentu untuk menjadi warisan dunia, dimana secara faktual terdapat kegiatan masyarakat yang tidak selaras dengan syarat tersebut, dan kita berupaya untuk menyalaraskan antara kegiatan ekonomi yang telah ada dengan persyaratan sumbu filosofi."

Kepala Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis, Dwi Agung Hernanto, S.S., M.M, menyampaikan bahwa, "Filosofi dari Panggung Krapyak ke utara dikenal sebagai jalur atau sumbu sangkaning dumadi yang berarti menggambarkan perjalanan manusia sejak dilahirkan dari rahim ibu, beranjak dewasa, menikah sampai melahirkan anak. Dalam upaya mewujudkan terciptanya sumbu filosofi, kedepannya akan dilakukan penataan sebaik mungkin di ruas Jalan D.I. Panjaitan yang berada di Wilayah Kemantren Mantrijeron." Dalam kesempatan yang sama Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Setyarini Hestu Lestari,SKM, M.Kes., menyampaikan bahwa, "Proses sertifikasi Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta sekaligus Gledekan Ngadinegaran merupakan upaya untuk mendukung terciptanya kawasan sumbu filosofis di Wilayah Kemantren Mantrijeron."

Kegiatan sarasehan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab antara peserta yang hadir dengan pemateri sarasehan, sekaligus penyampaian aspirasi dari peserta untuk kemudian ditampung dalam pelaksanaan pewujudan sumbu filosofi. Melalui kegiatan sarasehan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal sekaligus persiapan dalam mewujudkan sumbu filosofi yang menghubungkan antara Panggung Krapyak dan Kraton yang melalui Jalan D.I. Panjaitan agar mendapat kelancaran dalam pelaksanaannya. Pelestarian Kota Yogyakarta sebagai “City of Philosophy” ditujukan terutama kepada keinginan melestarikan nilai luhur Yogyakarta yang dapat diwariskan kepada masyarakat lokal, bangsa Indonesia, dan dunia. Karena itu, salah satunya adalah dengan menjadikan Kota Yogyakarta sebagai Warisan Dunia (World Heritage), sekaligus memberi sumbangsih yang berarti bagi peradaban dunia.